KONSEP SURGA DAN NERAKA MENURUT SYEHK SITI JENAR
Menurut Syehk Siti Jenar Surga dan Neraka terdiri dari dua wujud yang terjadinya dari keadaan “ Anal Jannatun wa
Syehk Siti Jenar meyakini surga dan neraka itu tidak perlu menunggu hari kiamat . di dunia seseorang sudah bisa merasakan keadaan alam kubur, siksa neraka atau kenikmatan surga . di dalam Qalbu itulah seseorang dapat mersakan siksa kubur, surga dan neraka . sesungguhnya konsep tersebut sudah di pahami Siti Jenar dan orang orang khusus, sedangkan pemahaman orang awam surga dan neraka setelah hari Kiamat karena perbedaan tersebut maka teori/konsep Siti Jenar dianggap sesat.
Berbeda dengan toko Sufi Syehk Khaled Bentounes ia lebih bijak dalam menjelaskan surga dan neraka dari sudut ke sufian . Syehk Khaled Bentounes tidak mengesampingkan bahwa setelah kematian ruh akan tinggal di alam Bardzakh selama beberapa waktu. Ulam lain mengatakan setelah kematian ruh akan terbebas dari unsure negative yang diterimanya dalam kehidupan ini, karena ruh tidak dapat meneruskan perjalanan yang lebih tinggi kecuali dengan kondisi bersih. Syehk Khaled Bentounes juga berpendapat kehidupan setelah kematian adalah kehidupan baru pada tahap kehidupan ini muncullah gambaran tentang surga dan neraka, yang sesungguhnya merupakan tahapan untuk mencapai realitas tertinggi.
Ruh manusia yang menempuh kehidupan lurus terpuji dan mulia akan memasuki surga yaitu tempat merka yang dapat melampaui jarak yang memisahkan mereka dari pengetahuan sempurna, yaitu memandang wajah ALLOH. Sedangkan neraka terletak di awab yang menampung ruh mereka yang hidup dalam ke alpaan terhadap Tuhannya . dengan api penyuci itulah ruh-ruh tersebut akan mengakui “ Tidak ada Tuhan kecuali Alloh “
Bagaimanapun menurut perkataan orang bijak besar di sebutkan bahwa neraka adalah sebuah rahmat sebagaimana surga hal ini dapat kita pelajari dari hadist nabi Muhammad SAW.
“ Penduduk Surga berkelu kesah sebagaiman penduduk neraka “
hal tersebut memberitahukan jiwa akan tersisa bila berpisah denganNYA , tampaknya hal itu berarti bahwa surga itu juga sebuah tahap, sebuah batas jika jiwa juga tidak bersua dengan Ilahi , sang Maha Mutlak.
Dikatakan pulah dalam jiwa manusia neraka terasa mengerikan namun neraka diciptakan sebagai penyuci dan penghapus pikiran negative yang menyesaki jiwa sesungguhnya dua tahapan tersebut tidak lain sebua kasih sayang yang tidak terkira besarnya dari sang Khaliq kepada ciptaannya